Minggu, 20 September 2015

Perkembangan Teknologi Web 

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

"the peace be upon you"

Dewasa ini, perkembangan teknologi dari waktu ke waktu semakin pesat. Pengetahuan ini sangat penting bagi kita yang berkecimpung di bidang web development dan jenis bidang lain yang terkait. Wawasan ini sedikit banyak dapat memberi pengetahuan bagi pengembang web, bagaimana sebenarnya tren teknologi web saat ini, sehingga para developers dapat berkreatifitas dan berinovasi dengan berpijak pada tren teknologi web saat ini.
Secara khusus tidak ada ilmu yang mempelajari pengklasifikasian website, namun beberapa praktisi di bidang teknologi website maupun teknologi informasi membagi bagi jenis website berdasarkan teknologi dan cara penggunaannya menjadi web 1.0, 2.0 dan 3.0.


Awal Mula Perkembangan Internet (WEB 1.0)

Web 1.0 Adalah generasi pertama dari website di internet. Pada tipe ini pengunjung hanya bisa mencari (searching) dan melihat-lihat (browsing) data informasi yang ada di web. Jadi web tipe ini terlihat seperti papan pengumuman di dunia maya.Dalam hal ini pengunjung tidak ada proses input data ke website. World wide web pertama kali menemukan bentuknya di November 1990. Hingga tahun 1993, jaringan internet berkembang demikian pesatnya. Perkembangan jaringan internet up to (seperti promosi ISP saja ) 341,000% .
Layanan yang internet kala itu masih berkisar diantara static website yang saling dihubungkan dengan hyperlink. Umumnya website berformat “brosur online” – website yang menyampaikan informasi satu arah – umumnya berbentuk profile, portal berita, toko online, layanan email, dll. Web kala itu dihuni oleh website-website yang di desain menggunakan table dan flash. Contohnya adalah DotCom Bubble Burst, atau DotCom Crash, atau DotCOm Doom.
Tahun 1998, Google berdiri dan internet menjadi semakin mudah untuk dijamah. di kala itu potensi website dengan format portal berita dan toko online (seperti amazon.com) di lirik besar-besaran oleh investor. Di US, dana jutaan dollar diinvestasikan untuk masuk ke bidang online yang sayangnya, tidak semua website dengan modal jutaan dollar tadi dapat menghasilkan. Pada pertengahan 2000, gelembungan dana (bubble) yang masuk ke internet pecah (burst) juga. Dana yang masuk tidak berputar kembali menjadi keuntungan.

 
Perkembangan web periode kedua (WEB 2.0)

Era Web 2.0 akhirnya datang juga sekitar tahun 2003 atau 2004, para pengguna website-pun mulai dimanjakan dengan berbagai fasilitas, kita bisa berkomunikasi 2 arah, tidak hanya dengan webmaster atau adminnya namun dengan orang lain tidak terbatas pada satu wilayah saja, tetapi juga di belahan dunia yang lain, kita dapat membuat suatu komunitas tanpa harus bertemu secara fisik, informasi semakin mudah didapat dengan halaman web yang menarik, sehingga kita tidak bosan dan masih banayak lagi
Menurut O’Reilly media, ada beberapa karakteristik dari web 2.0, yaitu :
#The Web as Platform
Website dalam aplikasi web 2.0 kini adalah platform, jadi kita dapat mengerjakan semuanya dengan menggunakan media internet, biasanya kita menggunkan media deskstop untuk mengerjakan penulisan, penghitungan maupun presentasi namun kita dapat langsung mengerjakannya melalui internet. Seperti juga mengonversi file-file berekstensi .pdf menjadi .doc dapat kita lakukan di website penyedia layanan pdf converter online.
#Harnessing Collective Intelligence
Nah yang ditunggu-tunggu, maksud dari pernyataan diatas web 2.0 memiliki kinerja yang unik, dia memanfaatkan tulisan orang untuk mengisi kontennya secara kolektif, jadi sudah tidak ngetrend admin mengisi sendiri konten webnya, contohnya seperti website social networking friendster.com yang pada saat itu booming di Indonesia, friendster hanya sebagai media, sedangkan yang mengisi konten adalah kita sebagai user

#Data is the Next Intel Inside
Slogan “Intel Inside" telah melambungkan nama prosesor Intel di kalangan pengguna komputer. Trademark tersebut telah menjadi suatu garansi kepercayaan dari pengguna akan kemampuan komputer yang akan ataupun sudah dibelinya.
Nah, hal ini juga yang dipraktekan para penyuplai data kepada para pemilik website untuk memberikan garansi kepercayaan, jadi pada era web 2.0 data sangatlah penting dan harus di update setiap waktu.

#End of the Software Release Cycle
Pengembang Software mesti merubah cara penjualan karena di era web 2.0 kalau mau pakai software tidak perlu repot menginstall, sekarang aplikasi sudah dapat digunakan langsung, sekarang jamannya software tidak dijual “paketan” lagi tapi sudah jadi layanan di internet karena website sudah dapat menjadi platform untuk menjalankan program, kalau dulu software keluar tiap 3 bulan sekali. maka hari ini esok dan seterusnya software keluar tiap hari alias selalu di update setiap waktu jadi produsen yang lambat akan ketinggalan dan kalah dalam persaingan karena aplikasi sudah jadi layanan secara real time di internet.

#Lightweight Programming Models
Kalau yang ini maksudnya web 2.0 pembuatannya menggunakan bahasa yang “ringan”, jadi suatu aplikasi bisa kita buat menjadi aplikasi baru, seperti google map bisa dibuat untuk program aplikasi HousingMap.

 

Perkembangan web periode ketiga (WEB 3.0)

 Kalau dilihat dari sejarahnya banyak bermunculan opini atau kontrorversi siapa yang mengemukakan ide pertama kali tentang konsep ini antara Tim burners-leep ada tahun 2001 dengan Jhon Markoff yang pertama kali memunculkan ide pada tahun 2006.
Belum ditemukan definisi yang jelas dari web 3. Berikut ini beberapa karakteristik dari web 3.0 yang saya kutip dari PC magazine dan Sramana yaitu :
Menurut PC magazine karakteristik dari web 3.0 adalah :

• Semantic Web. Sebuah web dengan kemampuan membaca situs semudah manusia membacanya. Satu informasi yang dibutuhkan oleh manusia dapat dengan mudah tersajikan dengan korelasi informasi yang tepat dan cepat.



• The 3D Web. Nuansa Web semakin menarik dengan adanya kemampuan visual 3D. Tanpa harus meninggalkan rumah maka kita dapat mengunjungi berbagai tempat di dunia lain secara virtual dengan kemampuan akses data dan interaksi secara realtime.
• The Media-Centric Web. Keyword bukan lagi satu-satunya cara untuk mendapatkan informasi yang dituju. Photo, audio, video akan menjadi cara lain untuk mencari informasi yang kita inginkan. .
• The Pervasive Web. Web akan dengan mudah diakses dengan berbagai cara dan alat berbeda. Intinya everywhere, anytime dapat akses web. Sementara kemudahan koneksi akan semakin berkembang, berbagai alat-alat elektronika akan mendukung upaya kemudahan koneksi internet. Maka koneksi internet tidak hanya sebatas di kantor, kampus saja, bahkan di kereta, bis, pasar, kamar tidur dll.

Sedangakan menurut Sramana web 3.0 dapat di formulasikan sebagai berikut:
Web 3.0 = (4C + P + VS)
dimana :
4 C : Content, Commerce, Community, Context
P : Personality
VS : Virtual Search
Dengan formulasi tersebut, maka Web 3.0 adalah : a personal assistant who knows practically everything about you and can access all the information on the Internet to answer any question.

Teknologi web generasi ketiga ini merupakan perkembangan lebih maju dari Web 2.0 dimana disini web seolah-olah sudah seperti kehidupan di alam nyata. Pada generasi web 3.0 sudah seperti asisten pribadi kita. Web mulai mengerti kebutuhan kita dengan bisa memberi saran atau nasehat kita, menyediakan apa yang kita butuhkan.

Web ini dapat menggunakan teknologi 3D animasi, kita bisa membuat profil avatar yang sesuai dengan karakter, kemudian melakukan aktivitas di dunia maya seperti layaknya di dunia nyata. Kita bisa berjalan-jalan, pergi ke mall, bercakap-cakap dengan teman yang lain. Ya, Web 3.0 adalah dunia virtual kita.
Secara umum web 3.0 ini terdiri dari :
• Web semantik
• Format mikro
• Pencarian dalam bahasa pengguna
• Penyimpanan data dalam jumlah besar
• Pembelajaran lewat mesin
• Agen rekomendasi, yang merujuk pada kecerdasan buatan Web 


Web 3.0 menawarkan metode yang efisien dalam membantu komputer mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data online. Web 3.0 juga memungkinkan fitur Web menjadi sebuah sarana penyimpanan data dengan kapasitas yang luar biasa besar. Walaupun masih belum sepenuhnya direalisasikan, Web 3.0 telah memiliki beberapa standar operasional untuk bisa menjalankan fungsinya dalam menampung metadata, misalnya Resource Description Framework (RDF) dan the Web Ontology Language (OWL). Konsep Web Semantik metadata juga telah dijalankan pada Yahoo’s Food Site, Spivack’s Radar Networks, dan sebuah development platform, Jena, di Hewlett-Packard. 

 semoga bermanfaat

 

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

 

 
Daftar Isi:
[back to top]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar